Belajar Copywriting: Lengkap beserta Contoh & Tekniknya!
Topik mengenai Copywriting ini memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Mungkin Kamu yang sedang membaca artikel ini bertanya-tanya, “Apa itu Copywriting? Apakah Copywriting sama dengan copy paste, copyright, atau fotocopy?”
Bukan! Copywriting tidak sama dengan 3 hal di atas.
Menurut wikipedia sendiri, Copywriting adalah Naskah iklan. Naskah yang ditulis oleh penulis naskah iklan (Copywriter) untuk disebarluaskan guna kepetingan komersial. Contohnya, naskah iklan televisi, radio, majalah, koran, baliho, spanduk, dan lain sebagainya
Di zaman serba digital ini, Copywriting tidak hanya dipakai untuk media offline, melainkan media on-line pun juga menggunakan Copywriting.
Entah itu konten yang di-posting di media sosial, iklan Facebook dan Instagram, Email marketing, bahkan touchdown web page pun juga menggunakan copywriting.
Pertanyaannya adalah, “Kenapa mereka menggunakan Copywriting?“
Karena tujuan dari Copywriting adalah memersuasi/memengaruhi calon pembaca.
Jadi, Copywriting berbeda dengan writing. Copywriting bukanlah asal menulis, copywriting adalah sebuah skill untuk memengaruhi calon pembaca lewat sebuah tulisan. Menarik, ya? Manfaat Copywriting untuk Bisnis
Karena tujuan Copywriting adalah untuk memersuasi/memengaruhi orang lain, tentu ini akan sangat berdampak untuk bisnis Kamu, kenapa?
Karena, bukankah ujung tombak dari sebuah bisnis ada di pemasaran?
Coba sekarang Kamu perhatikan kolom di bawah ini:
Bayangkan jika Kamu mempromosikan bisnis Kamu di media sosial dan bisa menjangkau 1.000 orang.
Nah, dari 1.000 orang yang Kamu jangkau, hanya 10% orang yang memutuskan untuk klik penawaran Kamu dan menuju ke WA.
Jika Closing price CS Kamu adalah 10%, maka Kamu bisa mendapatkan keuntungan Rp15.000 (dengan asumsi earnings in keeping with produk Rp15.000).
Sekarang coba Kamu bandingkan dengan tabel ini:
Dengan jangkauan yang sama, tapi bisa menghasilkan keuntungan 900% lho! Inilah manfaat yang bisa Kamu dapatkan jika menggunakan Copywriting dalam bisnis Kamu, menarik, ya?
Tujuan Copywriting
Pada dasarnya, tujuan Copywriting itu terbagi menjadi 3 yaitu : Branding, Marketing, dan Selling
Lalu apa perbedaan antara Branding, marketing dan selling ini? Mari kita bahas satu-satu.
Copywriting Untuk Branding
Mengutip dari The Branding Journal, emblem adalah sebuah persepsi. Bayangkan, saat Kamu menyebutkan nama logo tertentu, apa yang akan muncul di benak Kamu?
Nah, itulah yang dimaksud dalam persepsi. Dalam membuat Copywriting untuk branding, Kamu juga wajib paham tentang apa itu emblem sendiri.
Copywriting untuk branding juga sering dikenal sebagai, bagaimana kita mengubah calon pembeli menjadi pelanggan.
Copywriting Untuk Marketing
Menurut Glintz, pengertian dari Marketing sendiri adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan oleh konsumen.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Marketing adalah proses menciptakan permintaan dan bertujuan untuk mendapatkan calon prospek baru.
Contoh Copywriting-nya bisa seperti: “Sudah tau cara menurunkan berat badan yang efektif di tahun 2021?”
Copywriting Untuk Selling
Kalau Marketing adalah proses menciptakan permintaan, selling adalah proses bagaimana Kamu mengubah calon prospek tersebut menjadi pembeli.
Jadi, Marketing dan promoting adalah 2 hal yang berbeda. Walaupun banyak yang menyamakan antara Marketing dan selling ini.
Contoh Copywriting untuk promoting itu seperti: “Diskon 50% khusus Kamu yang belanja hari ini!”
Anatomi Copywriting
Nah, tadi Kamu sudah belajar tentang Apa itu Copywriting, manfaatnya dan tujuan dari copywriting, lalu muncul pertanyaan nih, “Bagaimana cara menulisnya?”
Sebelum Kamu belajar bagaimana cara menulis Copy, Kamu wajib paham dulu anatomi/bagian dari copywriting ini.
Idealnya, Copywriting terdiri dari 3 bagian: Headline/judul. Isi Copywriting. Call to movement/ajakan bertindak.
Masing-masing bagian ini punya tugasnya masing-masing lho. Tugas dari masing-masing bagian Copywriting
Tugas dari Headline/judul
Ini bukan untuk membuat orang beli, melainkan membuat orang berhenti dari aktivitas yang mereka lakukan dan melihat copywriting Kamu. Ini juga salah satu faktor yang sangat-sangat penting! Karena kalau mereka tidak berhenti dan tertarik, tentu semuanya akan sia-sia, bukan?
Tugas dari isi
Isi adalah menjawab dan menjelaskan apa yang Kamu janjikan. Jadi, di bagian Headline tadi kan Kamu bertujuan untuk menarik perhatian mereka, di bagian isi ini Kamu menjelaskan, bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang Kamu janjikan.
Yang perlu Kamu ingat adalah, pastikan isi dan judulnya relevan, ya! Karena kalau tidak relevan, sama saja dengan clickbait dan membuat orang lain kecewa.
Tugas dari Call to movement/ajakan bertindak
Adalah, memberikan mereka arahan, apa yang mereka harus lakukan setelah membaca tulisan Kamu.
Apakah itu, klik tautan tertentu? WA nomor Kamu? Atau minta mereka Like dan komen. Ingat, 1 Copywriting itu 1 call to action! Jangan terlalu banyak dan membuat orang bingung, ya.
Membuat Buyer Persona Anda
Kalau Kamu kesulitan menulis Copywriting, bisa jadi karena Kamu nggak tahu mau menulis buat siapa, betul?
Dengan Kamu membuat Buyer persona, Kamu bisa lebih mudah untuk menulis copywriting-nya lho.
Buyer personality adalah orang fiktif yang sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu sebagai target konsumen. Buyer persona ini mewujudkan siapa konsumen terbaik dalam bisnis Anda, seperti apa wajahnya, bagaimana sifatnya, dan bagaimana ia mengambil suatu keputusan.
Lalu, apa saja yang harus Kamu tulis dalam Buyer character ini?
Nama:
Jenis kelamin:
Usia:
Lokasi:
Pekerjaan:
Masalah mereka:
Harapan mereka apa:
Media tempat mereka berkumpul:
Influencer yang mereka ikuti:
Produk yang mereka konsumsi/kompetitor Kamu:
Karena Copywriting adalah jembatan. Bagaimana Kamu menghubungkan goal pasar dengan produk Kamu.
Jadi, Kamu wajib tahu juga, bagaimana produk/jasa Kamu ini membantu menyelesaikan masalah yang mereka punya.
Nah, agar memudahkan Kamu untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kamu bisa mendeskripsikan fitur dan manfaat apa yang dimiliki produk/jasa Kamu.
Contoh fitur dan manfaat seperti ini, ya:
Saat Kamu ingin menulis fitur dan manfaat produk Kamu, pastikan Kamu jabarkan semua fitur dan manfaat yang dimiliki oleh produk/jasa Kamu.